Minggu, 02 Januari 2011

perayaan tahun baru

hellaw, kembali lagi bersama saya kawan
sekarang gua mo berpendapat tentang perayaan tahun baru, ya berhubung sekarang lagi suasana taun baru jadi cocok la, ok langsung aja

pertama, gua masih ga ngerti apa alasan orang2 ngerayain tahun baru, nah makanya itu gua nanya temen2 gua dan dapat beberapa jawaban:

1. dari @riloser :
    "entahlah, ini hanya tanda kalo bumi sudah berevolusi kesekian kalinya"

hmm mungkin jawaban ini PALING masuk akal, walaupun sebenernya 1 kali revolusi bumi itu = 365 1/4 hari atau 365,25 hari. jadi kalau alasan merayakan tahun baru nya ini, berarti kita kecepetan 6 jam untuk merayakannya, kecuali pada tahun kabisat. "loh, berarti ada penyimpangan di kalender masehi dong?" engga juga, karna itulah julius caesar, sang pembuat kalender masehi, membuat tahun kabisat dengan mengumpulkan 1/4 hari itu selama 4 tahun menjadi 1 hari, lalu ditambahkan ke tanggal 29 februari. itulah asal usul tahun kabisat.

2. dari @indahrizfa (sebenernya gua cuma ga sengaja ngeliat tweetnya yg ini, berhubung gua kekurangan bahan ya gua masukin aja, mohon maaf atas pengambilannya tanpa ijin ya)
    "tahun baru itu ada 1 kali dalam setahun dan kita ga bakal bisa ngulang lagi kejadian2 dalam tahun yg udah kita lewatin, jadi mungkin patut dirayakan"


mungkin ini yg cukup masuk akal, tapi kalo alasannya gini, sebenernya ini cuma presepsi kita aja. pergantian tahun sama pergantian hari itu sama aja ga ada bedanya kan? dari tahun 2010 ke 2011 adalah pergantian hari dari jumat ke sabtu, apa ada bedanya sama hari2 sebelumnya?. dan untuk alasan kita ga bisa ngulang kejadian kejadian sebelumnya, ya sama aja kaya biasa, dari bulan januari ke februari, kita ga bisa ngulang kejadian2 di bulan januari. sekali lagi, ini cuma presepsi kita. lagipula, dari tanggal 1 januari - 31 desember, masing2 tanggal kan juga cuma ada 1 kali dalam setahun. untuk ketiga kalinya gua bilang, ini cuma presepsi kita. tapi bagaimanapun gua bilang ini mungkin alasan udah jadi alasan mayoritas manusia yg ngerayain tahun baru.


3. dari @the_satayo :
    "satu satunya waktu dimana umat manusia belanja bersama"
BRILIAN!! sebuah jawaban kreatif dari seorang jenius, inilah cara pikir einstein, tak diragukan lagi. dan selanjutnya, no comment........


4. dari @ilcong (ada desas desus kalo dia itu anak eksis)
   "karena pada saat itu utang zulkifli bertambah lama, untuk mencegah kelupaan bu siwi dan bu talak yang sudah tua, maka dirayakanlah tahun baru


"yg ini, hanya Allah dan dia yg tahu....


nah itulah pendapat pendapat dari kawan kawan saya, terimakasih ya atas pendapat2nya yg secara tidak langsung sangat membantu untuk posting ini *bahasaformal


mungkin untuk masalah perayaan tahun baru ini lebih dekat kepada masalah religius, terutama bagi yg beragama Islam 
biar lebih jelas, gua jelasin dulu secara singkat asal usul tahun baru
tahun baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 januari 45 SM. diawali Julius Caesar yg memutuskan untuk merubah penanggalan tradisional romawi yg  telah ada menjadi sebuah desain kalender baru. Ia pun dibantu sosigenes (seorang ahli astronomi dari iskandariyah). Sosigenes menyarankan agar sistem kalender tsb mengikuti revolusi matahari, sehingga dalam satu tahun terdapat 365 hari, dan Julius Caesar menambahkan 1 hari pada bulan februari tiap empat tahun sekali untuk menghindari penyimpangan pada kalender tsb.


dari cerita diatas maka alasan yg paling tepat yaitu yg no. 1, hanya saja terdapat beberapa kesalahan seperti yg terdapat di penjelasan pada alasan no.1 itu.


nah sekarang gua mo bahas bagi yg beragama islam, mungkin bagi yg non-muslim kalo bisa jangan baca untuk menghindari hal2 yg tidak diinginkan berhubungan dengan SARA (suku, agama, ras dan antargolongan)


dalam islam sangat jelas hanya terdapat 2 hari raya, yaitu iedul fitri dan iedul adha, dan perayaan tahun baru tsb dibuat oleh para kafir dan kaum jahiliyah. jadi jika kta merayakan tahun baru artinya kita tasyabbuh (meniru niru orang kafir) 


Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ » . فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ . فَقَالَ « وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ »

“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“[4]



Ingatlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara tegas telah melarang kita meniru-niru orang kafir (tasyabbuh).

Beliau bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” [7]

Menyerupai orang kafir (tasyabbuh) ini terjadi dalam hal pakaian, penampilan dan kebiasaan.

 Tasyabbuh di sini diharamkan berdasarkan dalil Al Qur’an, As Sunnah dan kesepakatan para ulama (ijma’).[8]
untuk lebih jelasnya, bisa liat di blog temen gua yg mengkhususkan posting tentang hadist2 dan pengetahuan islam, blognya ---> DISINI <--- . dan untuk postingan tentang penyimpangan pada perayaan tahun baru, lihat disini ---> bag. 1 dan bag. 2 


seperti yg kita lihat, PARAHNYA perayaan tahun baru dikalangan muslim sudah menjadi sebuah tradisi. dan setahu saya, seseorang yg melakukan sebuah tradisi yg turun temurun kemungkinan besar tidak tahu apa alasan dan sebab dia melakukan tradisi tsb, dia cuma mengikuti kebiasaan2 dari generasi sebelumnya TANPA TAHU ALASAN YANG SEBENARNYA. apalagi yg menjadi tradisinya adalah sebuah hal yg dibuat oleh para kafir


gua ga ngelarang kalian merayakan tahun baru, tapi alangkah baiknya apabila kita tidak melakukan sesuatu yg tidak kita ketahui asal usulnya dan alasan kita melakukannya.


ok udah dulu ya, cape nih nulisnya
ohya terimakasih untuk @akbarny dan blognya http://akbardpk.blogspot.com yg telah menjadi sumber postingan ini. terimakasih banyak ya!
nb: ini postingan kedua gua di blog ini yg temanya serius, mungkin ga terlalu serius berkat pendapatnya @the_satayo dan @ilcong 
wassalamualaikum wr. wb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar